RUPA-RUPA PASAR, LUPA-LUPA PASAR


Penulis: Reny Meske Tenine

Ambon-Mardika-Agustus 01, 2019

Tergambar dalam Dena sudut kota,

Aku tertempat paling pojok

Di antara jalanan dan lautan..


Terpinggir ia terpinggir

Ke kiri jalan raya, ke kanan lautan

Tak adil, kenapa para arsitek tata kota

Menempatkan kita di sudut jalanan kecil,


Yah sempit, tapi ramai

Ramai yah ramai

Ramai karena kemacetan jalanan


Bunyi klakson kendaraan bersahut-sahutan

Bauh sampah dimana-mana

Kotoran sampah pasar berhamburan

Bagaikan barang obralan yang belum laris terjual..


Aduh.. Sungguh rupa-rupa manusia

Ada di sini.

Pura-pura lupa dengan keadaan?


Senyum berhamburan sesaat

Naik angkutan umum hapus senyum

Tawar menawar harga, juara lokal

Naikan harga martabat paling bisa di andalkan


Tapi bisakah bayar lunas

Lahan pasar yang kami punya?

Bisakah tebus keringat kami lunas?

Bisakah memberi tempat yang pantas

Buat kami tempati?


Jangan hanya karena bayaran Rp 100.000

Tempat kami di rusak semena-menah?

Jangan karena satu pakaian dinas

Di beli dengan harga fantastic

Terus kami yang tak berdaya bisa di remehkan,


Peduli apa soal sejaterah kami

Tahu susah apa kalian soal naik turun harga jualan

Kwatir apa kalian soal biaya hidup kami


Uang sekolah anak-anak kami

Rupa-rupa pasar tak bisa di lupakan

Lupa-lupa janji tak bisa

Menghilangkan pekerjaan kami


Hilang tempat hilang hasil

Jual barang dapat uang

Jual muka dapat malu

Jual martabat dapat ganjaran


Jual uang jual peduli

Jual rupa jual malu

Jual senyum jual janji

Jual jualan jual hidup


#AMBONMARDIKA 


Post a Comment

Kalau Ingin karya anda di muat pada halaman "Kawan Berpikir" segera kirimkan tulisan anda pada email kami di kawanberipikir@gmail.com, "nama penulis akan selalu kami sertakan", karena karya anda sangat bermanfaat pada kemajuan literasi kedepanya, terima kasih atas partisipasinya. salam literasi.

Previous Post Next Post
https://www.youtube.com/watch?v=3vuGHbp6MtM&ab_channel=Kawanberpikir

Contact Form