Pagi dan Petang


Penulis: Giovani Walewawan

Ambon, 29 Desember 2024


Pada pagi; sepanjang jalan menuju syukur 

Embun menabur genderang perang 

Kaki menghunus pedang; nafas juang 

Hati menetap pada rumah pulang 


Petang, menatap dendam kemuningan 

Analekta memoar menyeduh sedih

Tiada abadi tanpa kepergian 

Untuk itu kau harus  pergi 


Pada pagi; malam adalah abu 

Menghilang derap tangis 

Luka membakar bahu

Ibu, jika mata penuh gerimis 


Petang, ketika aku pulang; waktu telah mempersoalkan segalanya

Pahit waktu yang tersesap dari duka di bulan mei

Di sela-sela pintu, jeritan yang lebih lantang adalah membohongi kehilangan 


Pada pagi; Kesepian terus meranggas tawa-tawamu

Kata-kata pada doa yang tak kau ceritakan; luntur 

Menggumamkan ragu-ragu pada lelapmu 

Membangunkanmu pada pagi; bersyukur.

Post a Comment

Kalau Ingin karya anda di muat pada halaman "Kawan Berpikir" segera kirimkan tulisan anda pada email kami di kawanberipikir@gmail.com, "nama penulis akan selalu kami sertakan", karena karya anda sangat bermanfaat pada kemajuan literasi kedepanya, terima kasih atas partisipasinya. salam literasi.

Previous Post Next Post
https://www.youtube.com/watch?v=3vuGHbp6MtM&ab_channel=Kawanberpikir

Contact Form