CANDU LALU

 











Kuhirup harum tubuh mu

Tak semerbak tapi memikat

Hingga aku lupa bahwa

Bau tak bisa ku dekap


Ku tatap senyum itu

Sepaket dengan kulit sawo matang

Lekat dan pekat membaur jadi satu

Terpesona memang diriku


Curang memang sang sajak bisu

Buat cinta pada jumpa pertama

Lantas mengangkat tangan 

Tanpa merasa bersalah


Aku di jatuhi hukuman mati

Pada cinta bisu yang kau ukir


Indahmu bagai rona jingga di ufuk barat

Akan tertelan oleh gelapnya malam

Mekarmu bagai bunga jam 9

Pasti layu pukul 12 nanti


Kau adalah candu

Yang dalam sekejap berlalu

Meninggalkan darah berwarna merah cinta


Terima kasih luka ini

Akan ku telan tanpa air

Berikut pula pahit sikap dingin mu


Asal jangan kembali saat kau sesali

Bagi ku, kau itu candu

Sayangnya sudah berlalu


Juneth Toisuta | Ambon, 5 desember 2020

Post a Comment

Kalau Ingin karya anda di muat pada halaman "Kawan Berpikir" segera kirimkan tulisan anda pada email kami di kawanberipikir@gmail.com, "nama penulis akan selalu kami sertakan", karena karya anda sangat bermanfaat pada kemajuan literasi kedepanya, terima kasih atas partisipasinya. salam literasi.

Previous Post Next Post
https://www.youtube.com/watch?v=3vuGHbp6MtM&ab_channel=Kawanberpikir

Contact Form