PEREMPUAN PEJUANG KEHIDUPAN

Sore itu aku melihat perempuan-perempuan pejuang kehidupan, yang duduk di pinggiran jalan, dan yang dengan  Kerancangnya mengelilingi Mardika mencari rupiah tuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Aku pun sempat menyapa dan berbincang dengan mereka , serta membeli segelas aqua untuk membasahi hausnya kehidupan.

Sore itu terpancar jelas senyuman yang tak pernah mengenal lelah, berjuang untuk sebuah kehidupan yang penuh dengan rintangan dan pengorbanan. Dan aku pun merasakannya ketika seorang dari mereka mengatakan dangke nyong su mau bali mama pung barang, saat itu juga hati ku menangis, dan jantung ku berhenti berdetak memompa darah, melihat kerasnya hidup perempuan-perempuan pejuang kehidupan.

Ya...

Inilah mereka perempuan-perempuan yang berani menjawab takdir, yang setiap hari hadir mengisi cela-cela jalan Mardika untuk sebuah cinta yang penuh dengan makna, hingga aku dan kata-kata tak mampu mendefinisikannya. Mereka adalah nafas hidup keluarga, orang-orang yang di anggap kalah.

Mereka adalah perempuan-perempuan yang dengan cantik melayani pembeli hanya demi sesuap nasi, mereka adalah perempuan-perempuan yang setiap hari, dengan senyuman menebarkan canda dan tawa pada langit Mardika meski batin ini terluka.

Sungguh...

Saat itu aku tak bisa berkata-kata melihat apa yang sedang di perjuangkan mereka, yang ku pikirkan saat itu hanya semoga perjuangan mereka di balas oleh yang kuasa, dan semoga keringat-keringat yang telah menjadi darah tumpah ke tanah akan menjadi berkat untuk semesta, dan untuk anak-anak mereka.

Dan untuk perempuan-perempuan pejuang kehidupan, ingat kita bukanlah orang-orang kalah yang harus tunduk pada kekuasaan orang-orang pecundang yang melihat sebuah perjuangan tanpa memaknai sebuah pengorbanan, yang hanya duduk di kursi raja menonton kita yang sedang berjuang dengan air mata.

Dan tentang mereka perempuan-perempuan hebat pejuang kehidupan, ada rasa yang benar-benar kalah dalam diri saya yang sering di masukkan dalam golongan pemuda yang katanya tulang punggung bangsa, namun tak bisa berbuat apa-apa ketika melihat kalian yang sedang berjuang dengan air mata.

Dan kau merasa benar-benar kalah terpukul sebagai pemuda yang katanya agen dalam perubahan, namun tak bisa berbuat apa-apa ketika melihat perjuangan mereka.

.

~Daud.Madidi

~Gunung Nona 08 Februari 2021.

Post a Comment

Kalau Ingin karya anda di muat pada halaman "Kawan Berpikir" segera kirimkan tulisan anda pada email kami di kawanberipikir@gmail.com, "nama penulis akan selalu kami sertakan", karena karya anda sangat bermanfaat pada kemajuan literasi kedepanya, terima kasih atas partisipasinya. salam literasi.

Previous Post Next Post
https://www.youtube.com/watch?v=3vuGHbp6MtM&ab_channel=Kawanberpikir

Contact Form