PEN-JA-RA



Shiina Rahayaan
Wijaya Hotel, 20 Agustus 2021

Pen..
Lihatlah secangkir kopi dingin itu..
Gedung-gedung tua yang bersatu..
Tubuhmu terpaku dibalik tempat sunyi..
Mendengar tanpa melihat sumber bunyi..
Kau telah terjebak,
Keadaan selalu mendesak,
Dibujuk paksa dengan emas perak,
Tidurlah, jangan dulu tersentak! 

Ja..
Suatu hal telah terjadi diluar sana..
Apakah itu hal bahagia atau merana?
Entahlah, intinya semua itu hanya rencana..
Kau dan aku adalah budak pada singgasana..
Tak bisa disangkal sebab kita menikmati..
Semut kecil yang melawan akan diinjak mati..
Menjadi penurut ialah hal yang perlu diminati..
IYA! budak seperti kami akan terus di semangati..
Dengan pujian caci maki, sumpah serapah
Tepat di jalan raya, dan kami tetap mengalah
Mereka pikir lewat hal itu kami hidup dengan megah..
Aku hampir saja masuk pada fantasi amarah.. 

Ra..
Bisakah kau jelaskan tentang setiap daksa yang sedang hidup tetapi atma yang kian dikurung?
Berilah pemahaman kepada setiap insan yang berprasangka bahwa hidup kami senang, sebab kami juga turut mengambil untung!

Rinai hujan basahi bumi, sementara itu air mata pilu dan peluh keringat membanjiri wajah yang ditutupi masker, kami terkurung!
Dipenjarakan oleh sistem, diikat oleh rasa takut, tak percaya tetapi tetap waspada; Tolong!
Dibalik jendela gedung-gedung tua itu, para budak itu menikmati kopi, awan yang mendung, rindu tak bisa dibendung, silahturahmi hanya dengan bayang, menurutmu apakah mereka perlu untuk di sayang? 

Post a Comment

Kalau Ingin karya anda di muat pada halaman "Kawan Berpikir" segera kirimkan tulisan anda pada email kami di kawanberipikir@gmail.com, "nama penulis akan selalu kami sertakan", karena karya anda sangat bermanfaat pada kemajuan literasi kedepanya, terima kasih atas partisipasinya. salam literasi.

Previous Post Next Post
https://www.youtube.com/watch?v=3vuGHbp6MtM&ab_channel=Kawanberpikir

Contact Form